Ajining Dhiri Saka Lathi, Ajining Raga Saka Busana, Ajining Awak Saka Tumindak

         Dalam kehidupan masyarakat Jawa terdapat istilah tata krama atau disebut juga unggah-ungguh. Tata krama digunakan dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari kita bangun tidur hinga tidur lagi. Kemudian dalam bahasa Jawa ada istilah "ajining dhiri saka lathi, ajining raga saka busana, ajining awak saka tumindak", nah sekarang kita bahas satu per satu yak .. :)
a. Ajining dhiri saka lathi
    Mengandung makna bahwa jika kita harus menjaga lisan kita (lathi=lisan). Di kehidupan masyarakat Jawa terdapat tata krama berbicara, seperti tingkatan tingkatan tertentu, contohnya: apabila anak berbicara kepada orang  tua harus mengunakan bahasa Jawa krama, sedangkan jika orang tua berbicara kepada anak boleh menggunakan bahasa ngoko. 
    Kemudian ajining dhiri saka lathi juga digunakan kapan saja, karena dari perkataan yang keluar dari lisan kita dapat mencerminkan siapa kita, jadi hendaknya menjaga lisan dimanapun dan kapanpun. Jika ingin dihargai orang lain maka hendaknya kita menghagai orang lain dulu ..
b. Ajining raga saka Busana
    maksud dari istilah diatas adalah bahwa kita sebagai manusia sebaiknya mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai situasi dan kondisi. Contohnya, apabila sedang menghadiri takziah sebaiknya tidak mengenakan pakaian yang berwarna cerah atau dengan motif yang ceria, seperti warna merah bermotif bunga atau yang lainnya, sebab warna merah dapat diartikan warna yang menunjukkan keceriaan. Lalu ketika menghadiri upacara pernikahan, sebaiknya memakai busana yang ceria. 
    Kemudian dari busana yang kita kenakan juga dapat terlihat siapa kita dan apa jabatan kita. Dalam masyarakat Jawa masih mengenal golongan priyayi, abangan dan santri. golongan priyayi merupakan golongan yang paling tinggi diantara golongan lain, sehingga kaum priyayi sangat dihormati. biasanya golongan priyayi dapat dikenali dari cara bebusananya. 
    Selain sebagai alat untuk menunjukkan identitas kita, busana juga berfungsi sebagai pelindung tubuh dari bahaya yang menyerang seperti penyakit penyakit, luka dan lain sebagainya. 
c. Ajining awak saka tumindak
    Ajining awak saka tumindak bermakna bahwa bagaimana cara kita bertindak dapat mencerminkan siapa kita sebenarnya. Contohnya, ketika lewat didepan orang yang lebih tua hendakya sedikit membungkukkan badan, membudayakan senyum sapa salam. :) 


    Jadi dari ketiga itu semua berhubungan satu sama lain, yang pada intinya kita harus menjaga tingkah laku kita dimanapun dan kapanpun kita berada. Karena kita adalah makhluk sosial yang pastinya membutuhkan satu sama lain, dan pastinya semua orang ingin dihormati dan dihargai. So, jika ingin dihormati dan dihargai, brarti kita dituntut untuk menjaga itu semua .. :)

Comments