Adakah Sisa Ruang di Pekarangan Rumah Anda?

Cuaca yang tidak menentu mengakibatkan tidak sedikit petani yang gagal panen. Akibatnya harga kebutuhan sehari-hari di pasar pun menjadi menjadi naik, salah satunya ialah cabai. Cabai merupakan salahsatu kebutuhan pokok di dapur, yang mana masakan atau makan jika tanpa cabai terasa ada yang kurang bagai sayur tanpa garam. Akhir-akhir ini harga cabai melambung tinggi dan tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan hal tersebut. Akibatnya harga makanan di warung-warungpun ikut naik. Dilema ingin menaikkan harga atau mengurangi takaran cabai dalam resep masakan.
Hal itu yang dialami oleh salah seorang pedagang nasi pecel di Surabaya yang tidak lain adalah bulik (tante) saya sendiri. “Oalah ndhuk, rega lombok saiki larang eram, nek arep di-longi lomboke neng sambel kacange kuwi ngko ra enak, kurang pedes, kan wong Surabaya seneng pedes ta .., tapi nek rega ne di-undhakne ngko pelanggane bulik mlayu kabeh” (Harga cabai sekarang sangat mahal, jika jumlah cabai dalam sambal kacangnya nanti rasanya ga enak, kurang pedas, karena orang Surabaya suka pedas .., tapi kalau harganya dinaikkan nanti pelanggan bulik pada pergi).
Dari permasalahan tersebut semestinya kita tak perlu khawatir dan mengeluh bahkan menyalahkan pemerintah. Seharusnya kita sudah mengantisipasi jika hal tersebut terjadi (kenaikan harga pangan naik) dengan cara menjalankan program kemandirian pangan. Namun kemandirian pangan seperti apa yang dimaksudkan? Seperti petunjuk Guru saya (Bapak Kyai Tanjung) kemandirian pangan dimulai dari keluarga, dengan memanfaatkan lahan yang tersisa disekitar rumah (halaman depan, samping, atau belakang rumah) untuk menanam cabai, kangkung, bayam, ataupun terong. Sebetulnya dimulai dari sayur apa yang disenangi oleh keluarga itu dulu yang ditanam. Banyak media tanam yang dapat dimanfaatkan dalam hal ini, seperti poly bag, vertikultur, atau barang bekas yang dapat dimanfaatkan untuk media tanam.

Untuk membuat media tanamnya pun tidak susah. Anda cukup menyiapkan poly bag atau sejenisnya kemudian sekam (kalau bisa yang sudah dibakar atau arang sekam), tlethong (kotoran hewan atau sapi) dan tanah, ketiganya 1:1. Kemudian tiga bahan tersebut dicampur diaduk rata, bila sudah, lalu bisa dikemas dalam poly bag. Mudah bukan? Bahan yang diperlukan pun dengan mudah kita dapatkan di lingkungan sekitar. 

Comments